Mataram, Rekamdigital.co – Kegitan World Water Forum (WWF) Ke- 10 akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024 Yang melibatkan 43 Negara, World Water Forum adalah forum internasional di sektor air yang dilatar belakangi oleh peningkatan kebutuhan sumber daya air yang semakin meningkat. World Water Forum melibatkan beragam banyak pihak penting di dunia dan diadakan oleh World Water Council (WWC). Selain itu, World Water Forum diselenggarakan setiap tiga tahun sekali.
Untuk itu Supriadin Ketua Bidang Pariwisata dan Budaya BADAN KOORDINASI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM BALI NUSRA menyampaikan bahwa agenda ini tidak sama sekali berpengaruh dalam mengatasi sumber air apalagi banyak keterlibatan banyak negara hanya membahas masalah air.
“Agenda World Water Forum (WWF) tidak sama sekali berpengaruh dalam mengatasi sumber air apalagi banyak keterlibatan negara hanya untuk membahas masalah air .Terbentuknya Forum WWF ini sejak tahun 1997 dan ini adalah pertemuan ke-10 dan tidak memiliki kebermanfaatan yang jelas” pungkasnya Supriadin Ketua Bidang Pariwisata dan Budaya BADKO HMI BALI NUSRA (Minggu, 12/05/2024)
Dalam pertemuan World Water Forum ke-10 para petinggi negara akan membahas beberapa isu penting. Berikut adalah isu penting yang akan dibahas dalam World Water Forum ke-10.
· Konservasi air (water conservation)
· Air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation)
· Ketahanan pangan dan energi (food and energy security)
· Mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters)
Pada kegiatan WWF ini sambung Supriadin, “Bali tidak layak di jadikan sebagai tuan rumah dan seharunya issu tersebut disesuaikan dengan daerah yang masuk dalam 4 rekomendasi issu tersebebut,”Dari beberapa issu yang disepakati bahwa Bali tidak layak untuk menjadi tuan rumah dalam agenda itu, seharunya issu tersebut disesuaikan dengan daerah yang memang masuk dalam 4 rekomendasi issu tersebut. Jangan sampai Agenda ini hanya menjadi kajian dan pembahasan Politik semata tanpa adanya tindak lanjut dalam menangani masalah sumber air apalagi banyak daerah yang mengalami dampak dari issu yang disepakati itu dan salah satunya di NTB” pungkasnya.